Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Liburan Tetep Hormonis Keluarga

Written By Unknown on Rabu, 20 Juni 2012 | 19.24

Liburan Tetep Hormonis Keluarga Saat musim liburan tiba, berhati-hati lah. Suasana menyenangkan yang mulai terasa jelang musim libur juga bisa mendatangkan masalah bagi pasangan. Anda perlu berhati-hati akan berbagai perasaan campur-aduk yang bisa muncul saat liburan. Liburan juga bisa menimbulkan stres, dan berdampak buruk pada hubungan.

Liburan apalagi yang terkait dengan perayaan besar tahunan juga bisa menimbulkan stres, terutama menyangkut budgeting. Menyiapkan anggaran liburan itu sendiri sudah berpotensi menimbulkan konflik. Belum lagi saat pengeluaran ternyata melebihi anggaran, termasuk untuk membeli berbagai kebutuhan perayaan juga hadiah bagi orang-orang tersayang. Kebiasaan makan dan minum yang berlebihan saat liburan juga bisa bikin anggaran membengkak. Stres juga bisa muncul saat Anda dan keluarga tak bisa pulang kampung saat liburan hari raya untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga besar misalnya.

Pakar hubungan berpasangan, Dr Bonnie Eaker Weil, yang juga menulis buku berjudul Make Up, Don't Break Up and Adultery, mengatakan berbagai kemungkinan bisa terjadi saat liburan dan dapat menciptakan ketegangan pada hubungan. Liburan bahkan bisa memunculkan stres pada pasangan. Stres inilah yang kemudian memicu pasangan untuk berselingkuh.

"Salah satu alasan utama mengapa pasangan berselingkuh adalah untuk mengalihkan perasaan tertekan, perpisahan atau kehilangan. Liburan bahkan dapat memunculkan semua perasaan ini sekaligus. Kita cenderung mudah stres, apalagi jika tak bisa meluangkan waktu bersama keluarga atau orang-orang tersayang saat liburan," jelas Dr Weil.

Meski begitu, Dr Weil memberikan sejumlah solusinya. Anda bisa mengatasi bahkan mencegah stres yang datang di musim liburan ini untuk menyelamatkan hubungan. Caranya:

1.  Kumpulkan dukungan dari orang-orang terdekat. Perasaan nyaman ini mampu mencegah stres saat liburan tiba. Karena tak stres, hubungan Anda dan pasangan juga akan baik-baik saja.

2. Cobalah lebih bijak dalam menyiapkan makanan dan minuman saat liburan. Jangan berlebihan karena nantinya justru akan menyebabkan stres.

3. Berani katakan tidak. Jika memang Anda dan pasangan tak memiliki keuangan yang cukup untuk merayakan liburan, jangan memaksakan diri. Potong biaya anggaran untuk memberikan hadiah kepada keluarga. Anda dan kelaurga juga tak perlu melakukan perjalanan jauh yang memakan waktu juga biaya. Anda bisa menikmati liburan di rumah bersama seluruh anggota keluarga. Bukankah esensi liburan adalah meningkatkan kebersamaan Liburan Tetep Hormonis Keluarga
19.24 | 0 komentar | Read More

Wisata Kuliner Tetep Sehat

Wisata Kuliner Tetep Sehat Liburan memang asyik, namun efeknya bisa menyebalkan bagi perempuan yang sedang berdiet. Karena tak jarang waktu liburan diisi dengan kegiatan wisata kuliner, yang akhirnya malah mengacaukan diet. Namun, Anda tak perlu khawatir berat badan akan membengkak usai liburan akhir tahun nanti. Gail Simmons, salah satu juri reality show Top Chef, memberikan beberapa tip untuk menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh selama liburan.

"Selama liburan banyak orang yang mengonsumsi makanan yang berat, dan dalam porsi yang terlalu banyak. Walaupun yang mereka makan sebenarnya adalah makanan yang sehat," ungkapnya.

1. Isi lemari Anda dengan makanan sehat. "Saya tidak menyimpan makanan olahan atau makanan yang mengandung tepung di dapur saya. Tapi saya menggantinya dengan gandum. Mungkin itu tidak akan banyak menurunkan berat badan, tapi mengonsumsi serat yang sedikit lebih banyak adalah hal yang baik," tukas Gail.

2. Hati-hati dengan cemilan. Kudapan atau cemilan bisa saja dikonsumsi sesekali, namun pilihlah dengan cerdas jenis kudapan yang akan dikonsumsi. "Untuk camilan, saya memilih dark chocolate (cokelat hitam) dan buah-buahan," tukasnya.

3. Gerakkan tubuh Anda. Menggerakkan badan tak hanya bisa dilakukan melalui olahraga saja, tapi juga berbagai aktivitas fisik lain yang sederhana, misalnya berjalan kaki, naik turun tangga, ataupun melakukan pekerjaan rumah lainnya. "Saya tinggal di New York City dan selalu berjalan kaki setiap pulang setelah makan malam. Saya juga seorang pelari," tukasnya Wisata Kuliner Tetep Sehat.
19.22 | 0 komentar | Read More

Pria Menikmati Liburan Lebih Santai

Pria Menikmati Liburan Lebih Santai Liburan Natal dan akhir tahun semakin dekat. Bagi pasangan menikah dan keluarga, momen ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hubungan, maupun kebersamaan bersama seluruh anggota keluarga.

Namun, riset menunjukkan, perempuan dan laki-laki memiliki respons berbeda soal liburan. Riset yang diadakan website berisi kuis untuk pasangan dalam meningkatkan kebersamaan dan komunikasi, Tokii, menemukan 59 persen laki-laki mengaku liburan natal menjadi favorit mereka, sementara hanya 50 persen perempuan yang mengakui hal serupa.

Perempuan kurang menikmati liburan, lantaran berbagai pekerjaan rumah tangga lebih banyak dibebankan kepadanya. Liburan pun terasa melelahkan, inilah sebab mengapa liburan tak memberikan kenikmatan seperti yang laki-laki dapatkan.

Hasil riset Tokii menunjukkan, 81 persen perempuan mengaku ada tiga komponen yang berkaitan erat dengan liburan keluarga, dan membuatnya stres. Yakni kegiatan bersih-bersih, biaya, dan ekspektasi. Sementara 64 persen laki-laki, sang pasangan, mengaku stres saat liburan datang dari satu hal saja, kegiatan bersih-bersih. Kegiatan belanja, memasak, menghias pohon natal, tak banyak dilakukan pria.

Untuk mengatasi stres saat liburan, 50 persen perempuan memilih untuk tidak membesar-besarkannya apalagi menyalahkan orang lain. Sementara 50 persen pria, berusaha tidak mengeluh ketika perasaan tak nyaman datang saat liburan tiba, terutama yang diakibatkan dari pekerjaan bersih-bersih. Sebagai pelampiasan emosi, 45 persen perempuan mengalihkan rasa stresnya dengan memukul botol plastik, dan 43 persen pria mengaku melakukan hal yang sama.

Di luar berbagai hal yang menimbulkan stres saat liburan, baik pria maupun perempuan mengaku momen liburan Natal dan menyambut tahun baru menghadirkan kehangatan untuk meningkatkan kebersamaan.

Sebanyak 92 persen perempuan mengaku momen Natal semakin mendekatkan keluarga, dengan 87 persen pria mengakui hal yang sama. Momen liburan Natal juga dimanfaatkan untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan kuantitas waktu bersama keluarga, 54 persen perempuan dan 47 persen pria mengakuinya.

Bagi 87 persen pria, makan-makan menjadi kegiatan paling disukai saat liburan, namun hanya 79 perempuan yang menyukai kegiatan ini. Kebiasaan mengundang makan malam untuk keluarga, relasi, sahabat saat liburan Natal dan tahun baru juga menjadi sumber stres, terutama terkait ekspektasi. Apakah acara makan malam berhasil atau tidak, inilah sumber masalahnya.

Perempuan dan pria memiliki cara pandang berbeda soal ini. Bagi perempuan, ukuran kesuksesan acara makan malam adalah dari konsep penyelenggaraan acara. Sementara bagi pria, kepuasan didapatkan dari tamu undangan makan malam. Makan malam yang dihadiri tamu istimewa memberikan kenikmatan tersendiri bagi pria.

Bagaimana dengan kebiasaan liburan Natal dan akhir tahun di Indonesia? Bagaimana cara Anda dan pasangan menikmati liburan Natal dan tahun baru, termasuk untuk menghadirkan kebersamaan dan meningkatkan kualitas hubungan berpasangan Pria Menikmati Liburan Lebih Santai
19.21 | 0 komentar | Read More

Permasalah Yang Terjadi Saat liburan

Permasalah Yang Terjadi Saat liburan Anda dan dia punya peran yang sama untuk menciptakan hubungan lebih harmonis. Jelang liburan akhir tahun seperti ini, sejumlah pertengkaran bisa saja terjadi. Anda dan pasangan dapat menghindari percekcokan umum yang terjadi saat liburan. Liburan pun menjadi lebih berkesan dan bebas konflik.

1. Konflik dengan ibu mertua.
Ibu suami Anda tak suka bahkan mengkritik masakan yang Anda siapkan untuk acara kumpul keluarga. Lalu, suami Anda berusaha menenangkan Anda dengan beranggapan, kalau ibunya hanya ingin mencoba membantu Anda menyiapkan makanan dengan versinya. Kalau Anda mengalami hal ini, segera perbaiki keadaan yang tak nyaman tersebut.

Tak perlu sungkan bicara baik-baik kepada ibu mertua Anda. Mulailah dengan mengutarakan perasaan Anda, bahwa Anda merasa tak enak karenanya. Lalu minta saran darinya, apa yang sebaiknya Anda lakukan atau bantuan apa yang bisa Anda berikan kepadanya.

2. Masalah keuangan.
Anda ingin mengadakan pesta kecil-kecilan bareng teman, namun si dia bilang bahwa tak ada anggaran untuk mengadakan acara semacam itu. Sebenarnya keinginan bersenang-senang saat liburan takkan menimbulkan masalah jika Anda dan dia mempersiapkan keuangan dengan baik. Anda dan dia perlu menyiapkan anggaran khusus terkait kebutuhan liburan. Mulai membeli hadiah Natal, liburan, atau kegiatan yang sifatnya hiburan. Putuskan bersama berapa banyak uang yang ingin Anda dan dia habiskan untuk liburan. Pisahkan anggaran sesuai kategori kebutuhan.

3. Masalah dalam perjalanan.
Saat melakukan perjalanan, banyak persiapan yang menimbulkan stres, apalagi jika tak cukup waktu untuk menyiapkan segala kebutuhan. Pasangan perlu berhati-hati menyikapi percikan kecil yang menimbulkan masalah terkait perjalanan liburan. Anda dan dia perlu menahan diri untuk tidak saling menyalahkan, apa pun yang terjadi saat sedang menyiapkan atau dalam perjalanan liburan.

4. Perbedaan keinginan.
Si dia ingin berlibur bareng keluarga, sementara Anda ingin berduaan saja dengannya. Perbedaan keinginan ini bisa diatasi dengan kompromi. "Perlu dipahami bahwa menyatukan dua keluarga takkan terjadi dalam semalam," kata Lisa Steadman, pakar dari YourTango. Boleh saja jika Anda ingin melestarikan tradisi keluarga dengan makan malam bersama jelang Natal misalnya. Anda hanya perlu mengatur waktunya, kapan waktu makan malam dengan keluarga, dengan sahabat, dan berduaan saja dengan pasangan.

5. Masalah hadiah.
Anda membelikan si dia hadiah mahal, si dia memberikan Anda barang diskonan. Hal sederhana seperti ini dapat memancing perselisihan jika tak disikapi dengan baik. Anda dan dia perlu mendiskusikan apa sebenarnya makna memberikan hadiah terutama saat perayaan Natal. Kaitkan juga dengan kemampuan dan anggaran yang sudah terencana dengan baik.

6. Konflik keluarga.
Liburan Natal dan akhir tahun menjadi momen istimewa untuk kumpul keluarga. Inilah waktunya Anda berkumpul dengan keluarga besarnya, sebaliknya juga si dia dengan keluarga Anda. Kadangkala, ada saja masalah yang muncul karena ketidakcocokkan dalam keluarga besar. Termasuk ketika Anda merasa diabaikan oleh anggota keluarga besar. Kalau sudah begini, alihkan emosi untuk melakukan hal yang menyenangkan. Tawarkan juga bantuan, misalnya mengajak jalan anjing kesayangan keluarga. Atau tawarkan bantuan Anda untuk mengerjakan pekerjaan di dapur.

7. Kado untuk anak-anak.
Anda ingin membelikan anak-anak kado Natal yang mereka inginkan. Si dia bilang, Anda terlalu memanjakan anak-anak. Hati-hati menyikapi situasi seperti ini. Anda dan dia dapat menghindari konflik berkepanjangan dengan menciptakan daftar belanja hadiah bersama-sama. Lakukan pembagian, jika Anda membeli satu atau dua barang mahal, biarkan si dia membeli barang yang lebih murah. Jangan pernah membeli barang yang tak ada dalam daftar belanja.

8. Perbedaan tradisi.
Setiap keluarga memiliki tradisi Natal yang boleh jadi berbeda. Si dia ingin melestarikan tradisi Natal di keluarganya misalnya, sementara menurut Anda, tradisi tersebut tak perlu lagi dilakukan. Untuk menghindari konflik, sebaiknya komunikasikan kebutuhan masing-masing. Anda dan dia perlu menjelaskan pentingnya tradisi tersebut, dan mengapa tetap ingin mempertahankannya. Berempatilah, diskusi tanpa perlu saling menyerang. Dengan begitu, liburan Natal dan Tahun Baru lebih damai bebas konflik.

9. Masalah waktu.
Jelang liburan Natal dan Tahun Baru, si dia masih saja bekerja. Sementara menurutnya, ia sedang mengumpulkan tambahan uang berharap mendapatkan bonus lebih besar untuk kebutuhan liburan. Agar masalah seperti ini tak menimbulkan masalah saat liburan, rencanakan kegiatan untuk keluarga atau acara khusus untuk Anda dan dia berduaan saja. Atur waktu dan tandai kalender Anda kapan rencana tersebut dapat diwujudkan. Dengan begitu, Anda dan dia dapat mengatur waktu lebih baik, kapan waktunya untuk bekerja dan meluangkan waktu untuk meningkatkan kebersamaan dengan keluarga.

10. Rasa lelah.
Liburan keluarga juga bisa menyebabkan kelelahan. Berbelanja menyiapkan berbagai kebutuhan, mengurus rumah, menyiapkan makanan dan lain sebagainya dapat menguras energi bahkan emosi. Saat mulai emosi dengan berbagai tugas, jangan melimpahkan masalah kepada orang lain. Kelelahan seperti ini kerapkali merusak keharmonisan hubungan berpasangan lantaran Anda atau dia mulai saling menyalahkan.

Sebaiknya tanyakan kepada diri sendiri, Anda mulai emosi dan stres karena tekanan tumpukan tugas atau memang karena Anda marah kepada si dia yang tak ambil bagian menyiapkan kebutuhan liburan? Setelah itu, tarik nafas panjang, tahan hingga hitungan kelima, dan hembuskan nafas selama delapan hitungan. Cara ini dapat membantu Anda menenangkan diri agar terhindar dari meluapkan emosi yang meledak-ledak tanpa alasan jelas Permasalah Yang Terjadi Saat liburan.
19.17 | 0 komentar | Read More

Jaga Pola Makan Saat Liburan

Jaga Pola Makan Saat Liburan Perayaan atau pesta biasanya sangat lekat dengan makanan. Maka tak aneh kalau di setiap perayaan apapun misalnya Natal dan Tahun Baru  akan tersedia banyak makanan yang menggoda selera. Selain makanan, perayaan besar ini juga identik dengan hari libur. Meski begitu, tak ada alasan untuk ikut-ikutan 'libur' diet dan menjaga pola makan sehat Anda.

Jangan sampai liburan dan berbagai perayaannya ini "mendikte" nafsu makan Anda. Berikut beberapa tips untuk tetap menjaga pola makan sehat Anda selama liburan.

1. Sedia makanan sehat setiap saat.
Ketika menghadiri pesta liburan bersama keluarga, atau merayakan kumpul keluarga, tak ada salahnya membawa sendiri berbagai makanan sehat untuk dimakan bersama. Tidak harus sayuran atau buah, tapi juga beberapa jenis makanan sehat lainnya seperti sayuran panggang, keju rendah lemak. Jika tak dimakan bersama keluarga, maka santaplah sedikit makanan sehat ini sebelum menyantap makanan lainnya. Intinya adalah mengisi perut Anda dengan makanan sehat pertama kali, baru kemudian dengan makanan lain. Atau jika tidak memungkinkan untuk membawa makanan tersebut, maka makanlah makanan kecil yang sehat misalnya sup sebelum Anda pergi pesta.

Hal ini bertujuan agar perut Anda sudah sedikit penuh sehingga Anda tidak makan terlalu banyak. Selain juga sebagai bantuan untuk mengontrol diri Anda agar tak makan terlalu banyak. Paling tidak pilihlah maksimal 2-3 jenis makanan lainnya untuk menjaga nafsu makan. Jangan lupa bahwa minuman juga memiliki kalori juga. Dan cara yang paling ampuh untuk mengontrol nafsu makan adalah jangan berdiri terlalu lama berdiri dekat meja makan.

2. Hindari hadiah permen dan kue.
Seringkali perayaan tahun baru ini diwarnai dengan acara bertukar hadiah. Tak jarang, beberapa hadiah yang ini berisi sekotak permen, kue, biskuit atau malah kupon makan di restoran. Jika memungkinkan, maka sebaiknya sebelum bertukar kado, jelaskan terlebih dahulu program pola makan sehat yang sedang Anda jalankan. Kalau cara tersebut tidak memungkinkan, maka sebaiknya jangan ragu untuk membaginya dengan orang lain agar Anda tak menyantapnya terlalu banyak. Untuk mengurangi kalori dari makanan tersebut, lakukan saja olah tubuh ringan seperti membantu membersihkan peralatan makan untuk membakar kalori Anda.

3. Rayakan dengan kegiatan lain.
Meski pesta liburan identik dengan makanan, namun tak selamanya merayakan liburan dan perayaan ini harus dengan makan besar atau makan di restoran. Isilah liburan bersama ini dengan cara lain seperti berolahraga bersama, bersepeda, rekreasi, liburan ke luar kota dan lainnya. Karena pada intinya perayaan atau liburan ini adalah kebersamaan dengan keluarga. Dengan demikian, liburan dan perayaan bisa dirayakan dengan lebih sehat Jaga Pola Makan Saat Liburan.
19.14 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger